Jumat, 13 Januari 2017

PERSIAPAN MENGHADAPI WAWANCARA ATENDAN KABIN (Pramugari/Pramugara)

Tidak di dalam negeri, tidak di luar negeri, tidak orang Indonesia atau orang asing, bersiap untuk menghadapi wawancara menjadi Cabatt (Cabin Attendant/Atendan Kabin) itu sangat perlu. Jangan terbiasa dengan kata-kata "iseng2 berhadiah ah". Cari kerja untuk masa depan kok iseng2 berhadiah, ya ga?
Inilah urutan persiapan-nya, sebelum wawancara:
1. Persiapan Mental
2. Persiapan Diri
3. Persiapan Dokumen
4. Persiapan Perusahaan
5. Persiapan Syarat Pekerjaan
6. Persiapan Wawancara
Wah mau persiapan wawancara saja kok sampai bertele-tele, begitu mungkin sekilas membaca urutan persiapan tersebut?
Ternyata memang begitulah persiapan yang diperlukan buat siapapun kandidatnya, lelaki atau perempuan, calon Cabatt, sebagai bawahan (junior) atau atasan (senior), dengan status berpengalaman atau belum berpengalaman, mereka akan melalui berlapis2 persiapan awal, sebelum akhirnya datang ke wawancara kerja!
Berikut penjelasannya:

PERSIAPAN MENTAL
Bertanya pada diri sendiri (bukan bertanya pada orang lain, karena yang akan bekerja nantinya adalah diri sendiri, bukan orang lain, betul?): Apakah pekerjaan yang saya pilih ini suatu kebutuhan atau keinginan? Apakah pekerjaan ini membawa hikmat dan nikmat bekerja atau tidak? Apakah saya akan menjadi berkat buat diri sendiri, keluarga, dan orang lain, atau tidak? Apakah pekerjaan ini halal atau tidak?
Butuh lebih baik dari ingin. Ingin bisa sejuta keinginan, tapi kebutuhan adalah kepastian dan komitmen. Apapun pekerjaannya (tentu ketika halal, membawa hikmat, nikmat, dan berkat) akan dijalankan dengan senang hati, lapang hati, bersyukur, dan tidak terpaksa!
Setelah mental disiapkan, sujud berdoa untuk meminta kepada-Nya kebijaksanaan dan pemahaman serta kedamaian hati dalam pilihan pekerjaan ini. Ketika diberikan-Nya kedamaian hati, dan kebijaksanaan serta pemahaman yang kuat tentang pilihan pekerjaan tersebut, barulah lanjutkan ke Persiapan Diri.

PERSIAPAN DIRI
Setelah mental kuat, sekarang olah persiapan diri melalui berbagai formula (yang saya kompilasi sbb):
Formula 5W+H. Formula Why, Where, Who, What, When, + How. Pertanyaan-pertanyaan itu diolah, dijawab, didiskusikan bersama orangtua atau suami/istri. Ini bukan tentang persiapan mental, yang hanya diri sendiri yang bisa tahu jawabannya. Tapi hasil diskusi ini, bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membuat keputusan akhir kelak.
Formula SWOT. Strengths (kekuatan/kelebihan), Weaknesses (kelemahan/kekurangan), Opportunities (peluang), & Threat (Ancaman)-nya apa saja ketika memilih pekerjaan/profesi tersebut??
Setelah kedua formula diatas itu terolah dan terjawab, barulah jalani Formula AALEEKSHIP (Attitude, Appearance, Language, Education, Experience, Knowledge, Skill, Hobby, Interest, = Performance), bukan sebaliknya.
Formula AALEEKSHIP ini berupa:
Apakah attitude (perilaku) kita sudah menuju dan sesuai dengan perilaku pekerjaan tujuan kita (sebagai pramugari/pramugara)? Bila belum, olah-lah. Apakah appearance (penampilan) kita sudah sesuai dan menuju penampilan pekerjaan tujuan kita? Bila belum, sesuaikanlah. Perlukah menambah/mengurangi berat badan menuju BB proporsional (atau healthy weight, berat sehat)? Atau rawatlah wajah yang berjerawat, apakah ada tatoo yg bisa dilihat oleh kasat mata? Dll. Apakah language (bahasa) kita sudah kita kuasai? Bahasa Internasioanl adalah bahasa Inggris. Dan akan membantu bila kita juga memiliki kemampuan berbahasa asing lainnya, selain tentunya kemampuan berbahasa Ibu yang baik dan benar. Mau melamar kerja, jadi pakailah bahasa yang formal. Apakah education (pendidikan) kita sudah sesuai dan menuju pendidikan yang disyaratkan? Pada dasarnya harus lulus SMA/Sederajat, dengan usia legal bekerja yaitu diatas 18 tahun. Dengan apapun jurusan pendidikannya. Meski banyak perusahaan yg sekarang mencari para lulusan perguruan tinggi/keterampilan (vocational school) karena dianggap secara akademis dan usia lebih paham ilmu manajemen. Biasanya (di lapangan), pekerja/pegawai yang lebih paham ilmu manajemen sejak awal, akan lebih profesional dibanding mereka yang lulusan SMA/sederajat. Setelah Education, ada Experience, yang berlaku sama seperti Education (pendidikan) yaitu milikilah pengalaman yang sesuai atau menuju pekerjaan/profesi yang dituju. Sudahkah memiliki dan memadai pengalaman tentang layanan pelanggan (customer service), tentang industri jasa, tentang aviasi (kalau melamar ke airlines), dll yang terkait? Apakah knowledge (pengetahuan) tentang pekerjaan yang dituju sudah dimiliki dan memadai? Pengetahuan tentang layanan pelanggan (customer service), tentang industri jasa, tentang aviasi (kalau melamar ke airlines), dll. Apakah skill (keterampilan) yang dimiliki sesuai dan memadai? Keterampilan berkomunikasi (communication skill), keterampilan manajemen (management skill), dll. Bila belum, riset dan pelajari-lah, meski cuma dasar2nya. Apakah hobby (kesukaan) dan interest (minat) memang sesuai atau menuju pada pekerjaan yg dituju? Sudah tahu mau melamar kerja ke aviasi, yah paling tidak milikilah kesukaan dan minat kearah itu, atau arahkan ke situ! Paling tidak tahu nama-nama bandara, kota/negara, tempat2 wisata, dan hal terkait lainnya.
Setelah semua AALEEKSHI itu diolah dan dimiliki, barulah akan didapat (P) atau Performance (tampilan diri) secara utuh dan menyeluruh. Tampilan Diri inilah yang disajikan ketika datang dalam wawancara kerja nanti!
Dari Formula AALEEKSHIP ini, lanjut ke Formula Segitiga Optimal, yaitu apakah segitiga biaya-waktu-tenaga sudah optimal? Melamar kerja itu butuh biaya, waktu, dan tenaga. Apapun jenis pekerjaannya, bukan? Itu dulu yang harus dipahami dan diterima. Butuh biaya utk datang bol-bal (bolak-balik) ke dokter atau perawatan khusus (kalau ada masalah di gigi, wajah berjerawat, menghapus tatoo yang terlihat kasat mata kalau memakai seragam, dll), bol-bal ke tempat wawancara (jarang wawancara itu cuma 1x), dan hal-hal lainnya. Butuh waktu. Menyiapkan mental dan diri, butuh waktu. Itu bahkan jauh sebelum datang wawancara! Dan butuh energi. Karena itu, mental dan fisik sebagai calon pelamar itu perlu kuat, segar, fit, dan sehat!!! Karena urusan melamar kerja dan kelak menjalani wawancara-nya, butuh energi. Setelah diterimapun, butuh energi. Untuk menjalani diklat (pendidikan & latihan) atau training kelak. Apalagi kalau melamar kerja dan bekerja sbg pekerja udara, yg urusannya NYAWA manusia!!!

PERSIAPAN DOKUMEN
Dokumen Pribadi dan Foto Diri. Yaitu: Surat Lamaran Kerja, CV/Daftar Riwayat Hidup, fotokopi KTP, SKCK, ijazah, dan dokumen terkait lainnya yang sesuai dgn persyaratan yg diminta. Foto diri ada 2 macam. Pasfoto terkini, kurleb 6 bulan terakhir, dan foto seluruh badan. Buat yang profesional meski sederhana. Jangan sedang berdiri disebelah pohon, atau duduk bergaya cleopatra, atau berduaan (ini terjadi kisah nyata!). Simpan dalam flashdisk/usb. Kalau diminta ekstra oleh Tim Rekrutmen, kita tidak perlu pulang jauh2 hanya utk mengambil atau membuat kopi-nya!

PERSIAPAN PERUSAHAAN
Setelah persiapan mental, persiapan diri, dan persiapan dokumen juga sudah, sekarang lakukan persiapan perusahaan. Apa ini? Lakukan riset dan pelajari tentang perusahaan yang dituju, apakah melalui internet, atau tanya kenalan yang bekerja disitu. Lihat company profile (profil perusahaan)-nya. Dimana kantornya, apa saja pesawat yg dimiliki, kemana rute penerbangannya, siapa pimpinannya, apa visi/misi perusahaan-nya, dll. Termasuk, seperti apa tampilan perusahaan-nya (high cost yang dijalani oleh airlines dengan full service; atau low cost yang dijalani oleh airlines dengan limited/budget service) termasuk pekerjanya (apakah tradisional atau modern)? Apakah kita mau bekerja di airlines yang full service (Garuda Indonesia, SQ, Emirates Air, dll) atau limited service (seperti Air Asia, Citilink)? Atau apakah kita bersedia berpakaian seragam yang mini, harus melepas jilbab, & menyajikan alkohol dalam pekerjaan? Atau, apakah kita bersedia ditempatkan di luar kota, atau diluar negeri? Apakah kita bersedia memotong rambut krn syarat pekerjaan? Dan, ketika datang wawancara, kita sbg calon pekerja/pegawai tidak saltum (salah kostum) atau salah gaya. Ketika datang ke perusahaan yg tradisional, jangan datang dengan rambut merah dgn pakaian warna-warni, tapi datanglah dengan gaya tradisional (formal, warna dasar). Sebaliknya, kalau perusahaan itu modern, bisa datang dengan gaya modern dengan rambut merahnya, lensa kontaknya, dgn gaya ceria-nya, tapiiiii... tentulah tetap sopan, tidak seronok, rapi, bersih, & wangi. Ingat, mau cari kerja dan dapat kerja!

PERSIAPAN SYARAT PEKERJAAN
Cari tahu apa saja persyaratan pekerjaan tersebut? Kalau tidak memenuhi syarat, tidak perlu ditantang. Selama bukan menyangkut kesehatan kerja, selalu ada pengecualian. Artinya, silakan mundur dulu untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan, lalu maju lagi. Kecuali memang sudah sangat tidak memenuhi syarat, jangan ragu untuk melepaskan impian atau pilihan pekerjaan tersebut, untuk mencari dan melamar kerja ke tempat lain. Jodoh itu tidak lari kemana! Sebaliknya, kalau tidak berjodoh, tetap ucapkan syukur, karena Tuhan membuka pintu dan menutup pintu, atau mengatakan "tunggu", karena pastinya ada pekerjaan lain yang sedang disiapkan oleh-Nya buat kita.

PERSIAPAN WAWANCARA

Nah ini dia... persiapan wawancara.

-Bawa No-Go-Item. Apa saja itu? Yaitu: Tas berisi buku notes (utk catat nomer/nama/tanggal2 penting, pengumuman lanjutan), bolpen, tippex, lem kecil/paper clip untuk tempel/insert foto di formulir (bila perlu), alat makeup (sapa tau menunggu lama buat giliran interview, bisa merapihkan dandanan/makeup), snack+airminum (sapa tau rumah makan jauh dan takut meninggalkan tempat interview), bawa pasfoto yg lebih (jangan nanggung), dan bawa fotokopi berkas lamaran yg ekstra juga dokumen penting lainnya (sapa tau tempat wawancara di luar kota, atau mesin fotokopi disitu rusak/penuh antri), simpan rapi dalam folder. Jangan titip barang2mu ke orang lain, apalagi yang belum dikenal!

-Selalu ramah-tamah dan tebar senyum tulus, dan menyebutkan "Magic Words"-nya (Selamat pagi, Selamat siang, Terima Kasih, Permisi, Tolong, Baiklah, Maaf). Dan katakana "Akan saya coba" bukan "saya ga bisa!", atau "Maaf saya tidak tahu jawabannya, tapi akan saya cari tahu" bukan “saya ga tau!”. Ingat: First impression, karena yang dilihat lalu dinilai pertama kali adalah 6 detik pertama, sebelum akhirnya tergali lebih lanjut dan lebih dalam ketika diwawancara kelak! Jadi, selalu tampil prima, duduk tegak, senyum tulus, setidaknya selama berada di gedung tempat wawancara!

-Matikan ponsel saat wawancara!!!!

-Latihan berjalan dg sepatu hak tinggi seolah bawa koper (ada airlines yg salah satu tes-nya begitu).

-Interview di airlines ada 2 macam: Interview perorangan dan kelompok. Kalau sedang di interview perorangan: Market Yourself!!! (ini saatnya jualan/memasarkan dirimu, apa kelebihanmu dibanding pelamar lain, sehingga Tim Rekrutmen mau/berpihak memilihmu diantara seribu pelamar lainnya!). Seringkali, pelamar akan diminta mempraktekkan skill mereka (bisa dance, bisa menyanyi, dan lainnya). Kalau lagi di interview perkelompok: Bisa berperan sbg Leader tp juga sbg Anak Buah (jangan menonjol sendiri, tp tonjolkan kekompakan kelompok).

-Jangan suruh orangtua atau pengantar untuk menemani ke area wawancara, minta tunggu di lobi atau tempat lainnya. Tentu sbg calon pekerja/pegawai, kita mau terlihat mandiri, mampu, dan bertanggungjawab, bukan?

URUTAN REKRUTMEN (pada dasarnya):
1. Tim Rekrutmen akan menyeleksi seluruh berkas lamaran yg datang. Mana yg sesuai syarat/yg dicari/yg disukai, dan mana yg "GO" & mana yg "NO GO". Yg No Go: Tidak dipanggil. Yang Go: Dipanggil utk lanjut.

2. Panggilan interview. Ada yang melalui panggilan surat, atau e-Mail, atau datang langsung secara walk-in interview.

3. Pemeriksaan kelengkapan berkas lamaran dan mencocokkan berkas lamaran dgn Pelamar yg datang (sering antara berkas lamaran beda dg aslinya saat Pelamar itu datang langsung)

4. Pemeriksaan Penampilan: Mau dilihat apakah sesuai gaya airlines tsb dan datang siap dalam keadaan rapi, bersih, & wangi?

5. Tes Fisik: Yang selalu dilakukan adalah mengukur TB (Tinggi Badan) dan BB (Berat Badan). Sekarang dikenal dengan istilah Arm Reach bukan lagi TB (ukuran dari tapak kaki sampai atas kepala), yaitu dilihat dari panjang jangkauan tangan (arm reach) untuk mengambil alat keselamatan atau alat service ketika terletak disuatu ketinggian tertentu. Barulah masuk ke tes fisik lainnya yg bermacam2 variasinya sesuai airlines msg2 (ada yg disuruh jalan bawa koper, ada yg disuruh angkat beban seolah sedang dalam keadaan darurat di pesawat, dll). Ada juga airlines yg kasih tes renang.

6. Interview: Perorangan (Individual) dan Perkelompok (Group).

7. Tes Bahasa Inggris: Sebagai bahasa pengantar internasional tentu ada tes bahasa Inggris. Bisa disuruh membaca atau bercerita dalam bahasa Inggris.

8. Psikotes: Ada airlines yg memberikan psikotes ada yg tidak.

9. Tes Kesehatan: Tes Kesehatan ini berbeda dgn tes kesehatan umum, namanya AeroMedikal Tes krn berhubungan dgn aviasi/kepenerbangan. Ada tes THT, gigi, ECG, tes urine & darah (tidak sedang hamil atau dalam pengaruh obat2an/drug, atau ada penyakit2 berbahaya lainnya), ada rontgen, dan tes buta warna, tes mata, terakhir tes kesehatan umum.
Setiap sesi diatas, bersifat "gugur". Mereka yang tidak lolos, langsung diberitahu, dan tidak bisa lanjut ke sesi berikutnya!
Yang lolos sesi ke-9, akan dipanggil lagi untuk:

10. Pantuhir: Penentuan Akhir. Tim Rekrutmen akan memanggil lagi para Pelamar yg lolos disemua tahapan tes, utk di-interview terakhir. Biasanya utk mengetahui kesungguhan dan kemantapan pilihan Pelamar utk menjadi atendankabin di airlines tsb. Dan utk memberikan gambaran dasar ttg benefit dan keuntungan apa yg diberikan oleh airlines tsb kpd calon atendankabin mrk. Diberi tahu ttg salary, tunjangan2, kemana penempatannya, kemana rute terbangnya, apa pesawat yg akan dipakai si calon atendankabin ini, berapa lama masa kontrak kerjanya, dll.

11. Masa Tunggu: Pihak HRD airlines tsb mempersiapkan berkas2 ketenagakerjaan dan berkas2 kepegawaian dari Pelamar yg lolos Pantuhir, dan Pihak Diklat Atendan Kabin mempersiapkan berkas2 dr Pelamar sbg calon peserta didik atendankabin, dan Pihak Chief/Manager Atendan Kabin mempersiapkan berkas2 Pelamar sbg calon atendankabin. Masa Tunggu ini bisa dalam hitungan hari, atau minggu. Jadi, selama masa tunggu ini, cobalah untuk tetap menjaga mental dan diri (ingat Formula AALEEKSHIP, Formula Segitiga Optimal). Belum lagi, training/diklat akan sangat menuntut perhatianmu kelak!

Begitulah sedikit-banyak penjelasannya. Ternyata tidak singkat dan tidak mudah ya untuk menjadi atendan kabin? Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar