Senin, 16 Januari 2017

TAHAP BELAJAR, DAN BERLATIH SEORANG PILOT.

Seorang Captain pilot senior yang bisa dan berhak menjadi Pilot in Command (PiC) dari sebuah pesawat terkini, tercanggih dengan daya muat dan daya jelajah yang jauh haruslah mengalami tahap pembelajaran dan pelatihan yang cukup lama. Tidak bisa secara instan.
Tahapan belajar dan berlatih ilmu, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dasaar-dasar penerbangan haruslah di peroleh di flying school. Dimana siswa terbang atau pilot cadet harus mempelajari dan mempraktekkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pengetahuan dasar teknik pesawat. Paling gak tahu dasar-dasar sistem di pesawat latih seperti mesin, instrument, aerodinamika, hydraulic, fuel, electrical, flight control, navigation dan communication system.
  2. Pengetahuan dasar air law and regulation. Sebagai dasar unsur legality penerbangan.
  3. Pengetahuan dasar meteorology.
  4. Pengetahuan dasar flight planning. Juga penghitungan take off performance, landing performance, fuel dll
  5. Pengetahuan dasar aerodynamic. Kenapa dan bagaimana pesawat bisa terbang
  6. Navigasi pesawat untuk cross country dari satu kota ke kota lain. Dengan baca peta/visual naviation.
  7. Basic radio telephony
Dan di sela-sela kelas untuk pengetahuan-pengetahuan dasar tersebut tahap demi tahap siswa penerbang mempraktekkannya di pesawat, dengan di dampingi oleh instruktur terbang. Pesawatnya menggunakan pesawat latih, kecil, single engine, two seater. Dengan mesin sederhana dengan penggerak propeller. Tentu dengan kecepatan yang rendah, dengan ketinggian terbang di bawah 10.000 feet diatas permukaan laut karena unpressurized, dan daya jelajah yang pendek karena daya muat fuel juga sedikit (kapasitas tank sedikit).
Dengan pesawat latih siswa terbang belajar dasar-dasar pengendalian pesawat seperti:
  • Taxy
  • Take off
  • Climb
  • Turn
  • Descend
  • Circuit
  • Approach
  • Landing
Pertama kali sang instruktur mencontohkannya dengan membawa sang siswa terbang perdana atau first flight. Pengetahuan dan pengalaman pertama yang sangat basic dan maneuver-maneuver sederhana tetapi sangat penting untuk dasar-dasar penerbangan selanjutnya sampai kapanpun. Tahapan ini seperti membangun pondasi yang sangat kuat bagi seorang pilot. Basic Knowledge, experience dan skill ini sangat di butuhkan dan harus selalu di pertahankan biarpun sudah menerbangkan pesawat paling besar, modern dan paling canggih sekalipun.
Setelah di rasa cukup, maka instruktur akan secara bertahap melepaskan sang cadet untuk terbang sendiri atau istilahnya solo flight. Instruktur lah yang tahu kapan si cadet bisa di lepaskan. Judgement ini sangat penting karena di satu sisi instruktur harus tega melepaskan si cadet menempuh resiko solo flight. Dan bagi si cadet juga terbangun kepercayaan dirinya dengan mampu menempuh solo flight. Terbang sendirian tanpa di dampingi sang instruktur. Pengalaman first flight dan first solo biasanya adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan oleh seorang pilot.
Kemudian setelah lulus di seluruh tahapan di sekolah pilot. Dengan jam terbang yang masih minim, dengan kualifikasi dan certifikasi dasar, fresh graduate ini siap untuk meniti karier ke jenjang yang lebih tinggi. Adalah impian setiap fresh graduate untuk bisa langsung masuk ke airline besar dan berkesempatan menerbangkan pesawat-pesawat jet, fly by wire, baik narrow body maupun wide body. Tetapi tidak semua bisa seberuntung itu. Tergantung bagaiamana persaingan untuk mendapatkannya. Sering sang fresh graduate harus membangun dan mengumpulkan jam terbangnya di perusahaan-perushaan penerbangan kecil, menerbangkan pesawat-pesawat kecil baling-baling, baik yang charter maupun scheduled flight.
Kemudian secara bertahap terbangunlah pengalaman dan karier sang pilot sampai pada puncak karier sebagai Captain Pilot di maskapai penerbangan besar.
Demikian juga proses seorang entrepreneur. Untuk bisa mencapai “posisi” sebagai entrepreneur in command yang mengendalikan perusahaan-perusahaan besar dengan skala bisnis yang luas, karyawan dan stake holders yang banyak perlu meniti jenjang tahapan yang mirip di atas.
Tahapan belajar basic entrepreneurship. Seperti:
  1. Business planning
  2. Marketing and marketing analysis
  3. Financial reporting and analysis
  4. Production process
  5. Distribution
  6. Human resource management
  7. Organization, managerial and leadership
  8. Dsb.
Kemudian mempraktekkannya dari scope paling dasar dan sederhana. Berjenjang dan bertahap ke yang lebih tinggi, lebih canggih, lebih kompleks, rumit dan lebih besar.
Sebagaimana tingkat persaingan dan kesempatan. Memang ada sedikit yang bisa secara cepat mampu ke posisi tersebut. Biasanya ini terjadi pada anak keturunan sang pemilik perusahaan-perusahaan besar. Itupun mereka kalau mau dan berkemampuan canggih dan solid dalam entrepreneurship harus mengalami pembelajaran dan pelatihan seperti telah di ungkapkan diatas. Biarpun tentunya menjalaninya dalam jalur khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar